MAKALAH
KEBUDAYAAN RENAISANCE
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sejarah kebudayaan
DI SUSUN OLEH:
SITI JUBAEDAH
MAMAS
HIDAYATULLAH
ENA MUSTARI
TONI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
(STKIP)SETIA BUDHI
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara
etimologi Renaissance berasal dari bahasa Latin yaitu kata Re berarti kembali
dan naitre berarti lahir. Secara bebas kata Renaissance dapat diartikan sebagai
masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan
lahirnya berbagai kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan Eropa Klasik
(Yunani dan Romawi) yang lebih bersifat duniawi.
Sebuah
peradaban suatu bangsa dan agama selalu mengalami peubahan dalam
perkembangannya. Islam merupakan agama yang dibawa oleh Rosulullah saw. Dalam
perkembangannya Islam megalami banyak kemajuan dari masa ke masa sejak periode
kepemimpinan Rosulullah. Setiap perkembangan yang dialami oleh suatu
Bangsa/Negara pasti ada Negara yang menginginkan Negaranya lebih baik, berkembang,
dan lebih maju dari Negara tersebut.
Dalam perkembangan kemajuan
peradaban Islam, salah satunya ialah bangsa barat yang menginginkan negaranya
lebih unggul. Dalam perkembangan peradaban
dunia modern yang berawal pada tahun 1800 M sampai sekarang, yang kita
rasakan ialah perubahan yang sangat cepat dalam berbagai aspek di seluruh
dunia.
Perubahan yang terjadi pada periode
modern ini di dominasi oleh bangsa Barat dan Islam mengalami kemunduran
meskipun sempat mengalami kemajuan pada periode yang sama. Eropa tidak hanya
menguasai dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan sastra, namun dalam politik
(pemerintahan) Eropa juga menguasai satu per satu daerah yang telah dikuasai
Islam sebelumnya.
Selama abad 8-11 perdagangan di laut
Tengah dikuasai oleh pedagang muslim. Sejak berlangsung perang salib (abad
11-13) pelabuhan-pelabuhan di Italia menjadi ramai kembali untuk pemberangkatan
pasukan perang salib ke Palestina. Setelah perang salib berakhir
pelabuhan-pelabuhan tersebut berubah menjadi kota dagang yang berhubungan
kembali dengan dunia timur.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa Definisi dari Renaissance dan
perkembangannya.?
2.
Bagaimana proses terbentuknya
Renaissance.?
3.
Bagaimana Kondisi peradaban dan
perkembangan Eropa Pada abad Renaissance.?
C.
Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan tentang Renaissance.
3.
Menjelaskan perkembangan dan pengaruh kebudayaan renaisance
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Renaisance adalah suatu periode sejarah yang
mencapai titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500. Perkataan "renaisans"
berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya
adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang
dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa menyangkut segala hal.
Masa ini ditandai oleh kehidupan
yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang
secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu
reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.
Dilihat dari definisinya, kata
"renaissance" menyiratkan sebuah pembangunan kembali atau
kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai renaissance dipandang sebagai sebagai
penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai "klasik") ketika keduanya
mengalami masa keemasan. Faktanya, sekalipun semasa Renaissance banyak orang
membaca kesusasteraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik,
esensi yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya banyak pembaharuan
maupun penciptaan. Universitas tumbuh menjamur di seantro Eropa,
dan penyebaran gagasan tiba-tiba muncul serempak.
Abad
Renaisans adalah
sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan
pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus
dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis,
dan kemajuan ilmu pengetahuan.
B.Karakteristik
dan perwujudannya
Gerakan Masa Pencerahan memberikan
efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan
kontribusi dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi
dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”.
Renaisans pertama kali diperkenalkan
di Eropa Barat, di kawasan Italia. Hal ini dipicu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan seniman
menyingkir dari Romawi Timur menuju Eropa Barat. Mereka menyadari telah dimulainya masa mesiu peledak dan
untuk menguasai teknologi tersebut mereka harus melepaskan diri dari pengaruh
mistisme zaman pertengahan dengan kembali kepada sains zaman
klasik yang sebelumnya dilarang karena dianggap pelanggaran terhadap misi
ketuhanan.
Perkembangan pertama renaisans
terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan sistem
pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di
wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual
dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan
masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh
tidak adanya kekuasaan dominan di Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama
oleh bangsawan dan pedagang.
Perkembangan pertama renaisans
terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan sistem
pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di
wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual
dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan
masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh
tidak adanya kekuasaan dominan di Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama
oleh bangsawan dan pedagang.
Dengan kebebasan besar itu, seniman
bisa berkumpul dan mendirikan gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak
seniman terkenal. Melalui gilda ini seniman mendelegasikan pekerjaan, bekerja
sama, hingga mendidik bakat-bakat baru.
Selian itu ada satu hal lagi
kjejadian penting yang melatar belakangi munculnya renaissance yaitu, Perang Salib. Karena pada saat itu
gereja dan kerajaan di eropa bias di bilang dalam keadaan lemah karena sedang
berperang. Hal itu memberikan peluang kepada para seniman, ilmuan, dan para
kaum humanis untuk mendobrak tradisi lama dan mengembalikan kejayaan eropa
seperti pada jaman romawi dan yunani kuno.
C.perkembangan dan pengaruh
kebudayaan renaisance
Setelah
perdamaian antara muslim dan Eropa disepakati paska perang salib, sejak itulah
Eropa dan muslim terjadi interaksi-interaksi sosial. Dari interaksi itulah
peradaban Islam mewarnai peradaban Eropa. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan
peradaban eropa diperoleh dari transfer ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi
umat islam.
Awal terjadinya renaissance ialah di
Italia, khususnya pada kota perdagangan. Yang akhirnya melahirkan tokoh seperti
Leonardo da Vinci, Michael Angelo, dan Nicollo Machiavelli. Serta perubahan
yang sangat pesat dalam segala aspeknya. Renaissance ini dikenal oleh bangsa
barat sebagai abad pencerahan, dengan alasan:
a.
Renaissance
mampu mempropagandakan system keolastik yang kaku dan membelenggu kreativitas
intelektual
b. Renaissance mampu membangkitkan
semangat bangsa dalam mempelajari karya Plato dan Aristoteles
Renaissance ini mendorong munculnya
kebiasaan melihat kegiatan intelektual sebagai petualangan social, bukan usaha
mempertahankan ortodoksi.[1][5] Pada abad renaissance ini pula lahir
sebuah tradisi penelitian Historiografi modern. Dengan ditemukannya mesin cetak
yang mempercepat perkembangan Ilmu Pengetahuan. Para humanis renaissance
bekerja kerras dalam menulis sejarah formal dengan kemampuan literer dan
kedalaman analisis yang cukup hebat.
Tradisi-tradisi yang di wariskan
oleh Yunani kepada bangsa Barat inilah yang melahirkan kebangkitan dan kemajuan
bangsa barat dengan begitu cepat diantaranya ialah:
a.
Kemampuan
akal dan pemikiran dalam memahamigejala yang ada dalam kehidupannya. Filosofisnya
membuat pemikiran manusia naik ke tingkat mutlak.
b. Pemisahan antara agama dengan ilmu
pengetahuan dan ilmu social politik.
B. Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah
peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya
adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti
semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini.
Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan
menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di
tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah
takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh
kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan
budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia
baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra,
filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan
semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini
menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan
sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest
expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai
manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani
mengatakan “Man can do all things if they will”.
Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan
pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani
kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang
dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus
berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir.
Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme.
Manusia
renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya
dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni
dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan
diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya.
Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni
pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus
berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi
kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
Sesudah
mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani.
Namun, orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai
alternatif bagi kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain
yang mereka kenal dengan baik. Kebudayaan klasik ini juga dipuja dan
dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.
Kebudayaan
Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai subjek utama
Filsafat Yunani,
misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir terus-menerus
memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-prinsip bagi
tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup (eudaimonia).
Kesustraan Yunani, misalnya kisah tentang Odisei karya penyair Yunani Kuno, Homerus,
menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi suatu dunia yang penuh
dengan tantangan dan pengalaman baru.Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan
kemampuan manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum, kekuatan, dan
keindahan.
Selain
itu, kemampuan bangsa Romawi dalam bidang tehnik dan kemampuan berorganisasi
pantas mendapatkan acungan jempol.Semua ini jelas menunjukkan bahwa kebudayaan
Yunani-Romawi memberikan tempat utama bagi manusia dalam kosmos.Suatu pandangan
yang biasa disebut dengan ''Humanisme Klasik''
Kebudayaan
Raissans ditujukan untuk menghidupkan kembali Humanisme Klasik
yang sempat terhambat oleh gaya berpikir sejumlah tokoh Abad Pertengahan. Hal
ini memiliki kaitan dengan hal yang tadi dijelaskan.Apabila dibandingkan dengan
zaman Klasik yang lebih menekankan manusia sebagai bagian dari alam atau polis
(negara-negara kota atau masyarakat Yunani Kuno) Humanisme Renaissans jauh
lebih dikenal karena penekanannya pada individualisme. Individualisme yang
menganggap bahwa manusia sebagai pribadi perlu diperhatikan.Kita bukan hanya
umat manusia, tetapi kita juga adalah individu-individu unik yang bebas untuk
berbuat sesuatu dan menganut keyakinan tertentu. Kemuliaan manusia sendiri
terletak dalam kebebasannya untuk menentukan pilihan sendiri dan dalam
posisinya sebagai penguasa atas alam (Pico Della Mirandola). Gagasan ini
mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan
kemampuan individu dalam segala hal.Gambaran manusia di sini adalah manusia
yang dicita-citakan Humanisme Renaissans adalah manusia universal (Uomo
Universale).
BAB
III
KESIMPULAN
Abad Renaisans
adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula
di Italia pada akhir abad pertengahan
dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa.
Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik,
tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan
gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa
Pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian
dan kontribusi dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi
dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da vinci danMichelangelo,
yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”.
Renaissance
berasal dari kata Re (kembali) dan Naitre (lahir). Jadi, arti renaissance
sebenarnya adalah lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari ilmu
pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno yang ilmiah/rasional. Sebelum Renaissance,
bangsa Eropa mengalami jaman kegelapan/The Dark Age. Dalam jaman itu gereja
berkuasa mutlak, ajaran gereja menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantah. Dalam
perkembangannya mulai muncul gerakan yang mencoba melepaskan dari ikatan itu
yang disebut gerakan Renaissance. Dalam jaman itu pula, pemikiran-pemikiran
ilmiah tenggelam oleh dogma-dogma Gereja.
Renaissance adalah sebagai usaha pembaharuan
kebudayaan Romawi dan Yunani yang pada masa abad tengah/masa kegelapan sempat
dilupakan, yaitu tipe manusia yang otonom dan mandiri. Disini Renaissance lahir
sebagai pembaharu untuk membentuk manusia yang mandiri, utuh, otonom, dan
bertanggungjawab. Pola pikir abad tengah (terbelenggu ajaran gereja;
disalahgunakan) diganti dengan pola pikir rasional baik SDA maupun SDM nya
sehingga manusia bisa berkembang. Ditambah dengan adanya factor perang salib
yang mengakibatkan kekuatan gereja yang semakin melemah, sehingga memberikan
kesempatan untuk mendobrak dominasi gereja dan kembali ke masa kejayaan seperti
pada jaman romawi dan yunani kuno.
Setelah Renaissance, pemikiran orang-orang Eropa
mengalami perubahan di bidang
1. Perubahan pada SDM
a. Perubahan pola pikir emosional menjadi rasional.
Pemikiran yang rasional menjadi dasar utama / satu-satunya jalan untuk
mengungkap rahasia alam, bukan melalui agama. Agama gereja mulai ditinggalkan.
b. Pada jaman abad tengah, kehidupan di Eropa diatur
oleh ”Theosentris’’ yaitu segala sesuatu berpusat pada kepercayaan. Namun
setelah muncul Renaissance, kehidupan mereka diatur oleh ’’Anthroposentris’’
yaitu segala sesuatu yang dilakukan berpusat pada manusia. Pada abad tengah
mereka percaya pada takdir, tapi pada renaissance mereka percaya pada nasib.
c. Pada jaman abad tengah segala sesuatu dilakukan
secara kolektif. Sebaliknya pada jaman renaissance, segala sesuatu dilakukan
secara individual
d. Pada jaman abad tengah segala sesuatu dilakukan
berdasarkan spiritual. Dan di jaman renaissance, segala sesuatu dilakukan
berdasarkan materi.
2. Perubahan pada Kebudayaannya
Pada perubahan kebudayaan ini yang ditekankan adalah
membentuk manusia yang humanis. Humanisme adalah proses pembentukan manusia
yang otonom, rasional, bebas, bertanggungjawab, sehat fisik dan spiritual.
Perubahan kebudayaan ini adalah pada bidang seni. Yaitu seni bangunan / arsitektur, seni lukis (Monalisa ; yang dilukis oleh Leonardo da Vinci ), seni patung (patung PIETA – patung Yesus dipangkuan Bunda Maria - ; yang dibuat oleh Michelangelo).
Perubahan kebudayaan ini adalah pada bidang seni. Yaitu seni bangunan / arsitektur, seni lukis (Monalisa ; yang dilukis oleh Leonardo da Vinci ), seni patung (patung PIETA – patung Yesus dipangkuan Bunda Maria - ; yang dibuat oleh Michelangelo).
DAFTAR REFERENSI
ebook.
Sejarah SMA jilid II
Anggar
Kaswati, 1998, Metodelogi Sejarah dan Historiografi, Yogyakarta: Beta
Offset.
Badri
Yatim, 2008, Sejarah Peradaban Islam Dirisalah Islamiyah II, Jakarta:
Rajawali Pers
Bron,
Alison, 2009, Sejarah Renaisans Eropa, Yogyakarta:Kreasi Wacana.
H.
Haikal, 1989, Renissance dan Reformasi, Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Hegel,
G.W.F, 2007, Filsafat Sejarah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hitti,
Philip K, 2010, History of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu.
M.
Abdul Karim, 2007, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta:
Pustaka Book.
Sutarjo
Adisusilo, 2007, Sejarah Pemikiran Barat dari yang Klasik sampai yang
Modern, Yogyakarta: Sanata Dharma.
Thomsoh,
Ahmad, 2004, Islam Andalusia Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan,
Jakarta: Gaya Media
Kompasiana.
[1][5]Betrand
Russell, History of Western Philosophy, dalam Ahmad Suhelmi, Pemikiran
Politik Barat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001) 116