Kamis, 04 Juli 2013

makalah kelompok sejarah kebudayaan


MAKALAH
KEBUDAYAAN RENAISANCE
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah kebudayaan

  
 
DI SUSUN OLEH:

SITI JUBAEDAH
MAMAS
HIDAYATULLAH
ENA MUSTARI
TONI



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)SETIA BUDHI
2013











BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Secara etimologi Renaissance berasal dari bahasa Latin yaitu kata Re berarti kembali dan naitre berarti lahir. Secara bebas kata Renaissance dapat diartikan sebagai masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan Eropa Klasik (Yunani dan Romawi) yang lebih bersifat duniawi.
Sebuah peradaban suatu bangsa dan agama selalu mengalami peubahan dalam perkembangannya. Islam merupakan agama yang dibawa oleh Rosulullah saw. Dalam perkembangannya Islam megalami banyak kemajuan dari masa ke masa sejak periode kepemimpinan Rosulullah. Setiap perkembangan yang dialami oleh suatu Bangsa/Negara pasti ada Negara yang menginginkan Negaranya lebih baik, berkembang, dan lebih maju dari Negara tersebut.
Dalam perkembangan kemajuan peradaban Islam, salah satunya ialah bangsa barat yang menginginkan negaranya lebih unggul. Dalam perkembangan peradaban  dunia modern yang berawal pada tahun 1800 M sampai sekarang, yang kita rasakan ialah perubahan yang sangat cepat dalam berbagai aspek di seluruh dunia.
Perubahan yang terjadi pada periode modern ini di dominasi oleh bangsa Barat dan Islam mengalami kemunduran meskipun sempat mengalami kemajuan pada periode yang sama. Eropa tidak hanya menguasai dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan sastra, namun dalam politik (pemerintahan) Eropa juga menguasai satu per satu daerah yang telah dikuasai Islam sebelumnya.
Selama abad 8-11 perdagangan di laut Tengah dikuasai oleh pedagang muslim. Sejak berlangsung perang salib (abad 11-13) pelabuhan-pelabuhan di Italia menjadi ramai kembali untuk pemberangkatan pasukan perang salib ke Palestina. Setelah perang salib berakhir pelabuhan-pelabuhan tersebut berubah menjadi kota dagang yang berhubungan kembali dengan dunia timur.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa Definisi dari Renaissance dan perkembangannya.?
2.      Bagaimana proses terbentuknya Renaissance.?
3.      Bagaimana Kondisi peradaban dan perkembangan Eropa Pada abad Renaissance.?

C.      Tujuan Pembahasan
1.     Menjelaskan tentang Renaissance.
3.      Menjelaskan perkembangan  dan pengaruh kebudayaan renaisance
 

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Renaisance adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500. Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa menyangkut segala hal.
Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.
Dilihat dari definisinya, kata "renaissance" menyiratkan sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai renaissance dipandang sebagai sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai "klasik") ketika keduanya mengalami masa keemasan. Faktanya, sekalipun semasa Renaissance banyak orang membaca kesusasteraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya banyak pembaharuan maupun penciptaan. Universitas tumbuh menjamur di seantro Eropa, dan penyebaran gagasan tiba-tiba muncul serempak.
Abad Renaisans adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan.

B.Karakteristik dan perwujudannya
Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”.
Renaisans pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan Italia. Hal ini dipicu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari Romawi Timur menuju Eropa Barat. Mereka menyadari telah dimulainya masa mesiu peledak dan untuk menguasai teknologi tersebut mereka harus melepaskan diri dari pengaruh mistisme zaman pertengahan dengan kembali kepada sains zaman klasik yang sebelumnya dilarang karena dianggap pelanggaran terhadap misi ketuhanan.
Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang.
Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang.
Dengan kebebasan besar itu, seniman bisa berkumpul dan mendirikan gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak seniman terkenal. Melalui gilda ini seniman mendelegasikan pekerjaan, bekerja sama, hingga mendidik bakat-bakat baru.
Selian itu ada satu hal lagi kjejadian penting yang melatar belakangi munculnya renaissance yaitu, Perang Salib. Karena pada saat itu gereja dan kerajaan di eropa bias di bilang dalam keadaan lemah karena sedang berperang. Hal itu memberikan peluang kepada para seniman, ilmuan, dan para kaum humanis untuk mendobrak tradisi lama dan mengembalikan kejayaan eropa seperti pada jaman romawi dan yunani kuno.

C.perkembangan dan pengaruh kebudayaan renaisance
Setelah perdamaian antara muslim dan Eropa disepakati paska perang salib, sejak itulah Eropa dan muslim terjadi interaksi-interaksi sosial. Dari interaksi itulah peradaban Islam mewarnai peradaban Eropa. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan peradaban eropa diperoleh dari transfer ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi umat islam.
Awal terjadinya renaissance ialah di Italia, khususnya pada kota perdagangan. Yang akhirnya melahirkan tokoh seperti Leonardo da Vinci, Michael Angelo, dan Nicollo Machiavelli. Serta perubahan yang sangat pesat dalam segala aspeknya. Renaissance ini dikenal oleh bangsa barat sebagai abad pencerahan, dengan alasan:
a.       Renaissance mampu mempropagandakan system keolastik yang kaku dan membelenggu kreativitas intelektual
b.      Renaissance mampu membangkitkan semangat bangsa dalam mempelajari karya Plato dan Aristoteles
Renaissance ini mendorong munculnya kebiasaan melihat kegiatan intelektual sebagai petualangan social, bukan usaha mempertahankan ortodoksi.[1][5] Pada abad renaissance ini pula lahir sebuah tradisi penelitian Historiografi modern. Dengan ditemukannya mesin cetak yang mempercepat perkembangan Ilmu Pengetahuan. Para humanis renaissance bekerja kerras dalam menulis sejarah formal dengan kemampuan literer dan kedalaman analisis yang cukup hebat.
Tradisi-tradisi yang di wariskan oleh Yunani kepada bangsa Barat inilah yang melahirkan kebangkitan dan kemajuan bangsa barat dengan begitu cepat diantaranya ialah:
a.  Kemampuan akal dan pemikiran dalam memahamigejala yang ada dalam kehidupannya. Filosofisnya membuat pemikiran manusia naik ke tingkat mutlak.
b.  Pemisahan antara agama dengan ilmu pengetahuan dan ilmu social politik.
B. Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani. Namun, orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif bagi kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik. Kebudayaan klasik ini juga dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.
Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai subjek utama Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup (eudaimonia). Kesustraan Yunani, misalnya kisah tentang Odisei karya penyair Yunani Kuno, Homerus, menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi suatu dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru.Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan kemampuan manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum, kekuatan, dan keindahan.
Selain itu, kemampuan bangsa Romawi dalam bidang tehnik dan kemampuan berorganisasi pantas mendapatkan acungan jempol.Semua ini jelas menunjukkan bahwa kebudayaan Yunani-Romawi memberikan tempat utama bagi manusia dalam kosmos.Suatu pandangan yang biasa disebut dengan ''Humanisme Klasik''
Kebudayaan Raissans ditujukan untuk menghidupkan kembali Humanisme Klasik yang sempat terhambat oleh gaya berpikir sejumlah tokoh Abad Pertengahan. Hal ini memiliki kaitan dengan hal yang tadi dijelaskan.Apabila dibandingkan dengan zaman Klasik yang lebih menekankan manusia sebagai bagian dari alam atau polis (negara-negara kota atau masyarakat Yunani Kuno) Humanisme Renaissans jauh lebih dikenal karena penekanannya pada individualisme. Individualisme yang menganggap bahwa manusia sebagai pribadi perlu diperhatikan.Kita bukan hanya umat manusia, tetapi kita juga adalah individu-individu unik yang bebas untuk berbuat sesuatu dan menganut keyakinan tertentu. Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam kebebasannya untuk menentukan pilihan sendiri dan dalam posisinya sebagai penguasa atas alam (Pico Della Mirandola). Gagasan ini mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan kemampuan individu dalam segala hal.Gambaran manusia di sini adalah manusia yang dicita-citakan Humanisme Renaissans adalah manusia universal (Uomo Universale).
 

BAB III
KESIMPULAN

Abad Renaisans adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir abad pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da vinci danMichelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”.
Renaissance berasal dari kata Re (kembali) dan Naitre (lahir). Jadi, arti renaissance sebenarnya adalah lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno yang ilmiah/rasional. Sebelum Renaissance, bangsa Eropa mengalami jaman kegelapan/The Dark Age. Dalam jaman itu gereja berkuasa mutlak, ajaran gereja menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantah. Dalam perkembangannya mulai muncul gerakan yang mencoba melepaskan dari ikatan itu yang disebut gerakan Renaissance. Dalam jaman itu pula, pemikiran-pemikiran ilmiah tenggelam oleh dogma-dogma Gereja.
Renaissance adalah sebagai usaha pembaharuan kebudayaan Romawi dan Yunani yang pada masa abad tengah/masa kegelapan sempat dilupakan, yaitu tipe manusia yang otonom dan mandiri. Disini Renaissance lahir sebagai pembaharu untuk membentuk manusia yang mandiri, utuh, otonom, dan bertanggungjawab. Pola pikir abad tengah (terbelenggu ajaran gereja; disalahgunakan) diganti dengan pola pikir rasional baik SDA maupun SDM nya sehingga manusia bisa berkembang. Ditambah dengan adanya factor perang salib yang mengakibatkan kekuatan gereja yang semakin melemah, sehingga memberikan kesempatan untuk mendobrak dominasi gereja dan kembali ke masa kejayaan seperti pada jaman romawi dan yunani kuno.
Setelah Renaissance, pemikiran orang-orang Eropa mengalami perubahan di bidang
1. Perubahan pada SDM
a. Perubahan pola pikir emosional menjadi rasional. Pemikiran yang rasional menjadi dasar utama / satu-satunya jalan untuk mengungkap rahasia alam, bukan melalui agama. Agama gereja mulai ditinggalkan.
b. Pada jaman abad tengah, kehidupan di Eropa diatur oleh ”Theosentris’’ yaitu segala sesuatu berpusat pada kepercayaan. Namun setelah muncul Renaissance, kehidupan mereka diatur oleh ’’Anthroposentris’’ yaitu segala sesuatu yang dilakukan berpusat pada manusia. Pada abad tengah mereka percaya pada takdir, tapi pada renaissance mereka percaya pada nasib.
c. Pada jaman abad tengah segala sesuatu dilakukan secara kolektif. Sebaliknya pada jaman renaissance, segala sesuatu dilakukan secara individual
d. Pada jaman abad tengah segala sesuatu dilakukan berdasarkan spiritual. Dan di jaman renaissance, segala sesuatu dilakukan berdasarkan materi.
2. Perubahan pada Kebudayaannya
Pada perubahan kebudayaan ini yang ditekankan adalah membentuk manusia yang humanis. Humanisme adalah proses pembentukan manusia yang otonom, rasional, bebas, bertanggungjawab, sehat fisik dan spiritual.
Perubahan kebudayaan ini adalah pada bidang seni. Yaitu seni bangunan / arsitektur, seni lukis (Monalisa ; yang dilukis oleh Leonardo da Vinci ), seni patung (patung PIETA – patung Yesus dipangkuan Bunda Maria - ; yang dibuat oleh Michelangelo).
  

DAFTAR REFERENSI

ebook. Sejarah SMA jilid II
Anggar Kaswati, 1998, Metodelogi Sejarah dan Historiografi, Yogyakarta: Beta Offset.
Badri Yatim, 2008, Sejarah Peradaban Islam Dirisalah Islamiyah II, Jakarta: Rajawali Pers
Bron, Alison, 2009, Sejarah Renaisans Eropa, Yogyakarta:Kreasi Wacana.
H. Haikal, 1989, Renissance dan Reformasi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hegel, G.W.F, 2007, Filsafat Sejarah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hitti, Philip K, 2010, History of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu.
M. Abdul Karim, 2007, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book.
Sutarjo Adisusilo, 2007, Sejarah Pemikiran Barat dari yang Klasik sampai yang Modern, Yogyakarta: Sanata Dharma.
Thomsoh, Ahmad, 2004, Islam Andalusia Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan, Jakarta: Gaya Media
Kompasiana.




[1][5]Betrand Russell, History of Western Philosophy, dalam Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001) 116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar